Al-Qur'an sebagi As-Syifa

Al-Qur'an sebagi As-Syifa
KHUTBAH I

 الْحَمْدَ لِلَّهِ الذي نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا وَرَسُوْلِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى ا للهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ
 
فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُؤْمِنُوْنَ الْمُتَّقُوْنَ، قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْعَزِيْز
يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا 

 وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ: اِتَّقِ اللهَ حَيْثُ مَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بَخُلُقٍ حَسَن



Hadirin sidang jum’at Rohimakumullah
Khatib mewasiatkan kepada diri khatib pribadi dan kepada jamaah sekalian agar senantiasa bertakwa kepada Allah. Abdullah bin Ma’ud radhiallahu ‘anhu mengatakan, takwa adalah
أنْ يُطَاعَ فَلَا يُعْصَى، وَأَنْ يُذْكَرَ فَلَا يُنْسَى، وَأَنْ يُشْكَرَ فَلَا يُكْفَرَ
Allah itu diibadahi dan tidak dimaksiati, diingat dan tidak dilupakan, bersyukur kepada-Nya bukan malah kufur atas nikmat-Nya.Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan karunia yang begitu banyak kepada kita, dan sebesar-besar karunia yang Allah berikan kepada kita adalah kenikmatan Islam dan iman. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi kita, kekasih kita, dan penyejuk hati kita, Muhammad bin Abdullah shallallahu ‘alaihi wa ‘alihi wa shahbihi. Beliaulah yang menjadi perantara dari Allah agar kita bisa beribadah kepada Allah, agar kita bisa memasuki surga dan terjauh dari neraka dengan mengikuti ajarannya dan menjauhi apa yang beliau larang.
hadirin siding jum’at rohimakumullah
Diriwayatkan oleh Bukhari dari Abu Said al-Khudri r.a. "Pada suatu hari kami bersama2 dalam perjalanan, bermalam di suatu dusun. Datang kepada kami seorang budak perempuan dan berkata: 
"Sesungguhnya kepala desa ini sedang sakit, dan tak seorang pun diantara kami yg dapat mengobatinya." 
Salah seorang dari kami berdiri dan mengikuti budak tadi, kami tidak mengira dia bisa jadi tabib. Si sakit tadi langsung di manterai dan sembuh, kepadanya diberikan 30 ekor kambing, dan kepada kami di suguhkan minuman susu. Ketika rombongan meneruskan perjalanan, kami bertanya. Apakah engkau membolehkan mantera?" Dia menjawab: (Abu Sa'id al-Khudri r.a.) "Tidak, saya bukan tukang mantera, tetapi aku hanya membaca UMMUL KITAB (al-Fatihah). Kami (Abu Sa'id al-Khudri r.a.) mengatakan kepada rombongan: 
"Kejadian ini jangan di kabarkan kepada Rasulullah s.a.w. lebih dahulu" Sesudah kami sampai dikota Madinah, kami datangi Rasulullah s.a.w. dan kami ceritakan kejadian itu. Dan Rasulullah bersabda: "Siapa tahu bahwa surat (al-Alfatihah) adalah mantera (obat) bagilah hadiah itu dan berikan kepadaKu sebagian darinya." 
Hadirn siding jum’at rahimakumullah
   Bahwa sebenarnya Kitab Suci Al Qur’an itu merupakan obat bagi manusia, tetapi sayang orang-orang itu sendiri banyak yang tidak mau memanfaatkan Al Quran sebagai obat Di dalam Al Qur’an Allah SWT berfirman dalam surat yunus ayat 57  yang artinya "Wahai manusia telah datang kepadamu Kitab Al Qur’an yang mengandung pengajaran dari Tuhanmu dan obat bagi penyakit-penyakit yang ada di dalam dada (hati) serta mengandung tuntunan dan bahagia bagi mereka yang mempercayainya
Hadirin khutbah jum’at rahimakumullah
Banyak ayat Al Qur’an yang mengisyaratkan tentang pengobatan karena AlQur’an itu sendiri diturunkan sebagai penawar dan Rahmat bagi orang-orang yang mukmin. Allah SWT telah mensifatkan  Al Quran yang diturunkan kepada umat manusia lewat Nabi Muhammad SAW sebagai penyernbuh atau obat. Bila disebut obat, tentu ada kaitannya dengan penyakit. Dalam tafsir Ibnu Katsir dinyatakan bahwa Al Quran adalah penyembuh dari penyakit-penyakit yang ada dalarn hati-hati. manusia seperti syirik, sombong, congkak, ragu, dan sebagainya.
Jika dikaitkan dengan Ilmu Kedokteran Jiwa dan/atau Kesehatan Jiwa, maka dari semua cabang ilmu kedoteran jiwa dan kesehatan jiwa adalah yang paling dekat dengan agama; bahkan dalam pencapaian derajat kesehatan yang mengandung arti keadaan kesejahteraan (well being) pada diri manusia, terdapat titik temu antara kedokteran jiwa/kesehatan jiwa di satu pihak dan agama di pihak lain.
dikarnakanPengertian kesehatan jiwa menurut paham ilmu kedokteran pada waktu sekarang adalah satu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkebangan itu berjalan sejalan dengan keadaan orang lain. Makna kesehatan jiwa mempunyai sifat-sifat yang harmonis (serasi) dan memperhatikan semua segi-segi dalam penghidupan manusia dan dalam hubungannya dengan manusia lain.
 Sesungguhnya Al-Qur’an itu kekuatan tanpa batas. Fakta menunjukkan, betapa bangsa Arab dan umat Islam lainnya sebelum hidup dengan Al-Qur’an, mereka hidup hina, berpecah belah, saling berperang sesama mereka, menjadi rebutan bangsa lain, kezaliman merajalela, yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin, hidup berkasta berdasarkan keturunan dan harta, life style yang primitif, tak berbudaya, tidak ada kemajuan ilmu pengetahuan, bahkan tidak tercantum dalam sejarah bangsa-bangsa seperti Mesir Kuno, Persia, Yunani dan sebagainya. Namun, setelah mereka hidup dengan Al-Qur’an, terjadi revolusi dalam kehidupan mereka dan kehidupan mereka berubah 180 derajat. Dari kegelapan jahiliyah menjadi cahaya Islam yang terang benderang, dan bahkan dunia ini mereka kuasai dari Barat sampai Timur. Dari merekalah asal semua peradaban moderen di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang kita nikmati sekarang ini. Al-Qur’an menggambarkan Generasi Islam Pertama sebagai “Khairu Ummatin
 Abad ke XXI ini menurut Dr Rollo May (USA) adalah merupakan abad kecemasan dan kegelisahan, kalau kecemasan itu menyerang seseorang akan memberikan baginya untuk menderita bermacam-macam penyakit seperti; darah tinggi, jantung yang bisa mendorong manusia kearah perbuatan kriminal. Dan kalau kecemasan itu menyerang pada orang akan menimbulkan konflik. Sedangkan kegelisahan hati yang tidak terobati akan menimbulkan penyakit-penyakit seperti kepala pusing, perut mules, nafsu makan turun, tidur yang tak nyenyak dan lain-lain. Bahkan Dr. David Abraham berani memastikan adanya hubungan antara kegelisahan dan kejahatan. Nakh bagaimana cara melawan penyakit-penyakit dari kecemasan dan kegelisahan tersebut, ternyata para ahli sepakat bahwa obatnya adalah agama.
Keyakinan dan pengalaman agama yang kuat akan mampu melawan kecemasan dan kegelisahan serta akibat yang ditimbulkannya. Betapapun sedih, patah hati, dan gelisah seorang muslim tidak akan sampai bunuh diri. Kekuatan imannya membuat dirinya lebih suka bertawakkal kepada Tuhan . Buktinya bahwa angka kematian akibat bunuh diri di negara-negara islam jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara Eropa dan Amerika. Kecemasan akan dapat ditumpas oleh mereka yang memiliki jiwa optimis yang besar, dan optimisme ini akan selalu dimilki oleh orang-orang yang berjiwa Tauhid. Dia tak akan ragu atau cemas menghadapi masa depan dan hatinya tak akan terguncang oleh berbagai godaan dan rintangan dan disaat gembira ia bersyukur, sebaliknya disaat menderita akan selalu bersabar dan tawakkal. OBAT PATAH HATI. Kalau menderita kegagalan, putus asa atau patah hati, maka obatnya adalah raja (penuh harap) jangn putus asa karena rahmat Allah. Suatu saat derita itu pasti akan berakhir dengan kegembiraan, Innama’al usri yusro (dibalik kesukaran pasti datang kemudahan). Wa ‘asa antuhibbu syaian wahuwa syarrul lakum (apa yang kau kira tidak baik, mungkin baik bagi Allah, dan apa yang engkau senangi belum tentu baik bagi Allah ). 
Bahwa diabad ke XXI sekarang ini, berbicara tentang agama bisa saja dicibirkan orang sebab dianggap tidak ilmiah, tidak rasional, kuno, tetapi nyatanya banyak sarjana seperti Dr Alexis Carrel telah mengakui pentingnya sholat dan do’a bagi manusia, mau apa lagi, kekosongan keprcayaan kepada Tuhan itulah yang membuat anak muda banyak yang gelisah mencari perlindungan kepada ganja, narkotika, pil koplo, ekstasi, kathinon dan lainnya, yang justeru akan membuat dirinya semakin haus ketagihan atau kecanduan. Oleh karena itu seandainya kita gelisah mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan sholat, banyak membaca kitab suci Al Qur’an insya Allah nanti akan terbukti betapa besar pengaruh Al Qur’an sebagai obat hati yang gelisah amien
بَارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَجَعَلَنَا اللهُ مِنَ الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ أَحْسَنَهُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِـرُ الله لِيْ وَلَكُمْ